Setelah berkunjung ke
jam Big Ben London biasanya wisatawan bertandang ke London Bridge. Lokasinya
tidak jauh dari Big Ben. Kereta bawah tanah District Line akan membawa kita
langsung ke dekat London Bridge ini dengan stasiun Tower Hill. Boleh dikatakan stasiun
ini hampir setiap hari dilewati, setiap masuk ke pusat kota London. Sesekali
mampir melihat kembali London Bridge yang nama terkenalnya Tower Bridge.
Jembatan yang mengingatkan kepada jembatan di Sungai Musi Palembang ini tampak
terawat dan dijadikan salah satu atraksi di London yang menyedot perhatian
wisatawan. Jembatan ini biasa saja namun tampaknya pemerintah Inggris
memanfaatkannya sebagai salah satu sasaran kunjungan wisatawan. Daerah
sekitarnya juga ditata sehingga tampak asri dan nyaman untuk para pengunjung.
Musim panas dan musim semi mungkin paling baik dan nyaman kalau berkunjung ke
London Bridge. Kita bisa duduk di kafe di pinggir sungai menghadap langsung
London Bridge seraya menikmati kopi hangat. Kenyamanan juga bisa dirasakan
ketika duduk di pinggir sungai sambil menikmati makan siang dengan pandangan
mata langsung ke arah jembatan. Saat mata melihat jembatan langsung di
belakang berdiri bangunan sejarah yang tak kalah menariknya yakni Tower of
London. Di dalamnya terdapat kisah menarik dan sebagian bahkan menyeramkan
tentang raja-raja Inggris lama. Aktivitas di Sungai Thames juga masih tinggi
dimana kapal para wisatawan berlayar mengarungi sungai ini. Tentu pemandangan
dari kapal ke arah Tower London tak kurang indahnya dibandingkan dari pinggir.
Coba kita tengok lagi bagaimana jembatan ini bisa berdiri seperti sekarang.
Pembangunan Tower Bridge dimulai tahun 1886 dengan lima kontraktor besar
seperti Sir John Jackson, Baron Armstrong, William Webster, Sir H.H. Bartlett,
and Sir William Arrol & Co. Dengan pembangunan sampai delapan tahun dan
melibatkan 432 pekerja konstruksi, dua menara berdiri dengan 70 ton beton
didalamnya menjulang tinggi di tengah Sungai Thames. Konon kalau dikonversi
dengan biaya sekarang untuk membangun jembatan ini bisa mencapai 100 juta
dollar !. Terlihat sekali memang keseriusan teknisi dan para perancangnya
sehingga masih bertahan lebih dari seratus tahun kemudian. Mungkin bisa
dikatakan visi mereka jauh ke depan dalam membangun meski hanya sebuah
jembatan. Dan gagasan dasar jembatan ini tak lain adalah menghubungkan dua
bagian daerah yang terpisah karena Sungai Thames. Pada paruh kedua abad ke-19
aktivitas komersial antara London pusat yang saat itu populer disebut East End
of London dengan bagian lainnya di timur semakin tinggi. Konsekuensinya
memerlukan jembatan permanen yang bisa mendukung kegiatan bisnis. Dari sinilah
kemudian timbul keinginan untuk membangun jembatan yang besar. Setelah melaui
perjalanan panjang sampai delapan tahun, London Bridge ini diresmikan 30 Juni
1894 oleh Prince of Wales yang kemudian menjadi Raja Edward VII dan Princess of
Wales. Di tengah jembatan ini sudah dipasang jembatan yang bisa dibuka dan
ditutup yang dikenal sebagai bascule bridge. Untuk memperkuat jembatan juga
maka modelnya digunakan suspension bridge dimana ada tiang di kedua sisi
dan dihubungkan dengan kabel. Model ini sudah lama teruji waktu dan sekarang
diikuti berbagai jembatan bersejarah lainnya di dunia. Panjang total jembatan
ini sekitar 244 meter dengan kedua menara kembar setinggi 65 meter. Bagian
tengah jembatan sepanjang 61 meter dibagi dua secara sama sehingga apabila ada
kapal yang besar melintas bisa dibuka dan kemudian ditutup lagi untuk lalu
lintas umum. Seandainya kita melintas dengan mobil atau bus akan dirasakan
betapa jembatan yang lebih dari satu abad usianya ini selain bersejarah juga
masih berfungsi normal, bukan barang antik yang disimpan begitu saja. Dengan
bagian tengah yang bisa dibuka dan ditutup sampai 83 derajat, lalu lintas
Sungai Thames dengan kapal besar bisa melintas aman. Masing-masing badan jalan
yang bisa diangkat itu konon beratnya 1.000 ton sehingga memerlukan pemberat
ketika diangkat. Sekali diangkat jembatan ini memerlukan waktu lima menit
sampai sudut maksimum. Kita tidak hanya dapat menikmati jembatan dari bentuk
luarnya, pengelolanya sekarang menggunakan ruangan diantara menara sebagai
musium dan tempat berbagai acara yang disewakan kepada umum dengan kapasitas
sekitar 250 orang ! Kalau menyangkut harga tentu sangat mahal karena panorama
yang indah di sekitar menara jembatan ini. Inovasi untuk membuka ruangan di
atas jembatan bagi umum baru terjadi belakangan. Jembatan di atas itu dulunya
memang digunakan untuk orang-orang yang melintas Sungai Thames. Namun dari
sejarah tampaknya banyak menunggu di bawah saja sampai jembatan digunakan untuk
lalu lintas darat. Jadi saat selesai dibuka bagian tengahnya agar kapal bisa
melintas, jembatan ditutup lagi dan barulah orang-orang melintas jembatan.
Tower Bridge mungkin bisa dijadikan semacam contoh bagaimana bangunan kuno ini
bisa berjalan fungsinya sebagai jembatan umum. Selain itu, di bagian atasnya
karena ada ruangan ditata sehingga digunakan untuk museum dan ruang yang
disewakan. Aktivitas itulah yang kemudian menyebabkan jembatan kuno ini bisa
dirawat. Akhirnya, para wisatawan juga bisa mejeng di depan jembatan Tower
Bridge sebagai kenangan tanda bahwa dia telah berkunjung ke London .
-LOVE NITA WILDAN PAYNE
-LOVE NITA WILDAN PAYNE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar