Jumat, 20 November 2015

Tower Bridge

Setelah berkunjung ke jam Big Ben London biasanya wisatawan bertandang ke London Bridge. Lokasinya tidak jauh dari Big Ben. Kereta bawah tanah District Line akan membawa kita langsung ke dekat London Bridge ini dengan stasiun Tower Hill. Boleh dikatakan stasiun ini hampir setiap hari dilewati, setiap masuk ke pusat kota London. Sesekali mampir melihat kembali London Bridge yang nama terkenalnya Tower Bridge. Jembatan yang mengingatkan kepada jembatan di Sungai Musi Palembang ini tampak terawat dan dijadikan salah satu atraksi di London yang menyedot perhatian wisatawan. Jembatan ini biasa saja namun tampaknya pemerintah Inggris memanfaatkannya sebagai salah satu sasaran kunjungan wisatawan. Daerah sekitarnya juga ditata sehingga tampak asri dan nyaman untuk para pengunjung. Musim panas dan musim semi mungkin paling baik dan nyaman kalau berkunjung ke London Bridge. Kita bisa duduk di kafe di pinggir sungai menghadap langsung London Bridge seraya menikmati kopi hangat. Kenyamanan juga bisa dirasakan ketika duduk di pinggir sungai sambil menikmati makan siang dengan pandangan mata langsung ke arah jembatan. Saat mata melihat jembatan langsung  di belakang berdiri bangunan sejarah yang tak kalah menariknya yakni Tower of London. Di dalamnya terdapat kisah menarik dan sebagian bahkan menyeramkan tentang raja-raja Inggris lama. Aktivitas di Sungai Thames juga masih tinggi dimana kapal para wisatawan berlayar mengarungi sungai ini. Tentu pemandangan dari kapal ke arah Tower London tak kurang indahnya dibandingkan dari pinggir. Coba kita tengok lagi bagaimana jembatan ini bisa berdiri seperti sekarang. Pembangunan Tower Bridge dimulai tahun 1886 dengan lima kontraktor besar seperti Sir John Jackson, Baron Armstrong, William Webster, Sir H.H. Bartlett, and Sir William Arrol & Co. Dengan pembangunan sampai delapan tahun dan melibatkan 432 pekerja konstruksi, dua menara berdiri dengan 70 ton beton didalamnya menjulang tinggi di tengah Sungai Thames. Konon kalau dikonversi dengan biaya sekarang untuk membangun jembatan ini bisa mencapai 100 juta dollar !. Terlihat sekali memang keseriusan teknisi dan para perancangnya sehingga masih bertahan lebih dari seratus tahun kemudian. Mungkin bisa dikatakan visi mereka jauh ke depan dalam membangun meski hanya sebuah jembatan. Dan gagasan dasar jembatan ini tak lain adalah menghubungkan dua bagian daerah yang terpisah karena Sungai Thames. Pada paruh kedua abad ke-19 aktivitas komersial antara London pusat yang saat itu populer disebut East End of London dengan bagian lainnya di timur semakin tinggi. Konsekuensinya memerlukan jembatan permanen yang bisa mendukung kegiatan bisnis. Dari sinilah kemudian timbul keinginan untuk membangun jembatan yang besar. Setelah melaui perjalanan panjang sampai delapan tahun, London Bridge ini diresmikan 30 Juni 1894 oleh Prince of Wales yang kemudian menjadi Raja Edward VII dan Princess of Wales. Di tengah jembatan ini sudah dipasang jembatan yang bisa dibuka dan ditutup yang dikenal sebagai bascule bridge. Untuk memperkuat jembatan juga maka modelnya digunakan  suspension bridge dimana ada tiang di kedua sisi dan dihubungkan dengan kabel. Model ini sudah lama teruji waktu dan sekarang diikuti berbagai jembatan bersejarah lainnya di dunia. Panjang total jembatan ini sekitar 244 meter dengan kedua menara kembar setinggi 65 meter. Bagian tengah jembatan sepanjang 61 meter dibagi dua secara sama sehingga apabila ada kapal yang besar melintas bisa dibuka dan kemudian ditutup lagi untuk lalu lintas umum. Seandainya kita melintas dengan mobil atau bus akan dirasakan betapa jembatan yang lebih dari satu abad usianya ini selain bersejarah juga masih berfungsi normal, bukan barang antik yang disimpan begitu saja. Dengan bagian tengah yang bisa dibuka dan ditutup sampai 83 derajat, lalu lintas Sungai Thames dengan kapal besar bisa melintas aman. Masing-masing badan jalan yang bisa diangkat itu konon beratnya 1.000 ton sehingga memerlukan pemberat ketika diangkat. Sekali diangkat jembatan ini memerlukan waktu lima menit sampai sudut maksimum. Kita tidak hanya dapat menikmati jembatan dari bentuk luarnya, pengelolanya sekarang menggunakan ruangan diantara menara sebagai musium dan tempat berbagai acara yang disewakan kepada umum dengan kapasitas sekitar 250 orang ! Kalau menyangkut harga tentu sangat mahal karena panorama yang indah di sekitar menara jembatan ini. Inovasi untuk membuka ruangan di atas jembatan bagi umum baru terjadi belakangan. Jembatan di atas itu dulunya memang digunakan untuk orang-orang yang melintas Sungai Thames. Namun dari sejarah tampaknya banyak menunggu di bawah saja sampai jembatan digunakan untuk lalu lintas darat. Jadi saat selesai dibuka bagian tengahnya agar kapal bisa melintas, jembatan ditutup lagi dan barulah orang-orang melintas jembatan. Tower Bridge mungkin bisa dijadikan semacam contoh bagaimana bangunan kuno ini bisa berjalan fungsinya sebagai jembatan umum. Selain itu, di bagian atasnya karena ada ruangan ditata sehingga digunakan untuk museum dan ruang yang disewakan. Aktivitas itulah yang kemudian menyebabkan jembatan kuno ini bisa dirawat. Akhirnya, para wisatawan juga bisa mejeng di depan jembatan Tower Bridge sebagai kenangan tanda bahwa dia telah berkunjung ke London .

-LOVE NITA WILDAN PAYNE 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar